Selasa, 20 Januari 2009

Ekaristi Tgl 19 - 24 Januari 2009

Senin, 19 Januari 2009
Bacaan I Ibr 5:1-10

“Yesus belajar menjadi taat
dalam penderitaanNya, meskipun Ia Putera Allah.”
Pembacaan dari surat kepada orang di Ibrani :
Setiap imam agung diambil dari antara manusia dan ditetapkan bagi manusia, dalam hubungan mereka dengan Allah, guna membawakan persembahan dan kurban karena dosa. Ia harus dapat menyayangi mereka yang bodoh dan tersesat, karena ia sendiripun di liputi kelemahan. Sebab itu, ia harus mempersembahkan kurban karena dosa, bukan hanya untuk umat, tetapi juga untuk dirinya, melainkan hanya orang yang dipanggil oleh Allah, seperti Harun. Demikianpun Kristus. Ia sendiri tidak memuliakan diriNya dengan menjadi imam agung, tetapi Ia dimuliakan oleh Allah yang berkata kepada-Nya: “Engkaulah Putera-Ku, pada hari ini Aku menjadi BapaMu”. Begitu pula di tempat lain Ia berkata: “Engkaulah imam seperti Melkisedek untuk selama-lamanya”. Dalam masa hidup-Nya sebagai manusia, Kristus dengan keluh-kesah dan ratap tangis mempersembahkan doa dan permohonan kepada Allah, yang sanggup menyelamatkanNya dari maut. Dan karena Ia takwa, doaNya dikabulkan. Meskipun Ia Putera Allah, Ia belajar menjadi taat dalam penderitaanNya. Dan sesudah Ia sendiri mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan kekal bagi mereka yang taat kepada-Nya. Ia dipanggil oleh Allah menjadi imam agung seperti Melkisedek.
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm: Engkaulah imam untuk selama-selamanya menurut Melkisedek.

Bacaan Injil Mrk 2:18-22
“Zaman Mesias zaman baru.”
Inilah Injil Yesus Kristus karangan Markus :
Sekali peristiwa, tatkala murid Yohanes pembaptis dan orang Farisi sedang berpuasa, datanglah beberapa orang kepada Yesus dan bertanya: “mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-muridMu tidak?” sahut Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi dia ada bersama dengan mereka? Selama pengantin itu bersama dengan mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi akan tiba saatnya pengantin akan diambil dari tengah mereka. Pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorangpun menambalkan kain yang belum susut pada pakaian yang sudah tua; sebab jika demikian, kain penambal baru itu akan mengoyakkan yang tua, dan semakin bersarlah koyaknya. Dan tak seorangpun menyimpan anggur baru dalam kirbat yang tua. Karena jika demikian, anggur akan mengoyakkan kirbat itu, sehingga anggur terbuang bersama kirbat. Tetapi anggur baru haruslah disimpan dalam kirbat yang baru.”
Demikianlah sabda Tuhan.
Kotbah :

Selasa, 20 Januari 2009
Bacaan I Ibr 6: 10-20

“Harapan kita laksana sauh yang kuat dan aman.”
Pembacaan dari surat kepada umat di Ibrani:
Saudara-saudara, Allah itu adil. Ia tidak lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan demi nama-Nya. Ia tidak lupa akan bantuanmu bagi orang-orang seiman, yang sampai sekarang masih kamu berikan. Kami hanya ingin, agar kamu masing-masing dijiwai oleh semangat yang sama, sehingga harapan dipenuhi sampai akhir. Hendaknya kamu jangan menjadi lalai, tetapi itulah teladan mereka yang berkat iman dan ketekunannya mewarisi janji Allah, ketika Allah memberikan janjiNya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diriNya sendiri. Sebab memang tidak ada orang yang lebih tinggi daripada Allah. Ia berkata: “sungguh, Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan melipatgandakan keturunanmu”. Abraham menanti dengan tekun dan dengan demikian Ia menyaksikan apa yang dijanjikan kepadanya. Manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu mengakhiri segala bantahan. Karena itu Allah juga mengikat diriNya dengan sumpah, supaya mereka yang berhak mewarisi janji itu lebih yakin akan kepastian putusanNya. Sebab janji dan sumpah Allah merupakan dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, karena Allah tidak mungkin berdusta. Maka dengan demikian kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau harapan yang terletak di depan kita. Harapan itu laksana sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tirai kenisah. Di sana Yesus telah masuk mendahului kita, ketika Ia menjadi imam agung seperti Melkisedek, untuk selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm: Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.

Bacaan Injil Mrk 2:23-28
“Putera manusia berkuasa atas hari sabat.”
Inilah Injil Yesus Kristus karangan Markus :

Pada suatu hari Sabat, Tuhan berjalan melintasi ladang gandum. Sementara berjalan, murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Kata orang-orang Farisi kepada Yesus: “Mengapa mereka melakukan sesuatu yang tak diperbolehkan pada hari Sabat?” Sahut Yesus kepada mereka: “ belum pernahkah kamu baca yang telah dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya berada dalam kekurangan dan merasa lapar? Ia memasuki rumah Allah, ketika Abyatar menjabat imam agung, lalu memakan roti sajian, yang tak boleh dimakan selain oleh para imam. Ia memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya itu”. Selanjutnya Yesus berkata kepada mereka: “ hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi, Putera Manusia juga berkuasa atas hari Sabat”.
Demikianlah sabda Tuhan.
Kotbah:

Rabu, 21 Januari 2009
Bacaan I Ibr 7:1-3.15-17

“Yesuslah imam seperti Melkisedek,
untuk selama-selamanya.”
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani :
Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah yang mahatinggi. Ia pergi menyongsong Abraham dan memberkatinya, ketika Abraham pulang sesudah mengalahkan raja-raja. Kepada Melkisedek itu Abraham memberikan sepersepuluh dari seluruh jarahannya. Menurut arti namanya. Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem. Yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu dan tidak bersilsilah; hidupnya tidak berawal dan tidak berkesudahan. Karena dijadikan sama dengan Putera Allah, maka ia menjabat imam untuk selama-selamanya. Demikian juga Yesus ditetapkan sebagai imam seperti Melkisedek, bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa. Sebab tentang Dia diberi kesaksian “Engkaulah imam seperti Melkisedek, untuk selama-selamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Engkaulah Imam untuk selama-selamanya menurut Melkisedek.

Bacaan Injil Mrk 3: 1-6
“Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat.”
Inilah Injil Yesus Kristus karangan Markus :

Pada suatu hari Yesus masuk ke dalam rumah ibadat. Di sana ada seorang yang lumpuh tangannya sebelah. Orang Farisi mengamat-amati Yesus kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat. Sebab mereka mau mempersalahkan Dia. Lalu Yesus berkata kepada orang yang tangannya lumpuh itu:” Mari, berdirilah di tengah”. Dan kepada orang-orang Farisi Yesus berkata: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik ataukah berbuat jahat. Menyelamatkan hidup atau membunuh?” tetapi mereka diam saja. Dengan marah Yesus menatap mereka dan berdukacita karena ketegaran hati mereka; Iapun berkata kepada penderita tadi: “ Ulurkanlah tanganmu”. Orang itu mengulurkan tangan. Maka sembuhlah tangannya; lalu keluarlah orang-orang Farisi segera bermufakat dengan kaum Herodian untuk membunuh Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Kotbah:


Kamis, 22 Januari 2009
Bacaan I Ibr 7:25-8.6

“Kristus mempersembahkan diri satu kali
untuk selama-lamanya.”
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani :
Saudara-saudara, Kristus sanggup menyelamatkan semua orang yang datang kepada Allah dengan perantaranNya, karena Ia tetap hidup untuk menjadi pengantara kita. Memang kita perlukan seorang imam agung yang Kudus, tak bersalah, tak bernoda, tak termasuk kaum pendosa dan mulia melebihi segala langit. Kristus tidak seperti imam-imam lainnya, yang harus mempersembahkan kurban pertama-tama karena dosa-dosanya sendiri, dan baru kemudian karena dosa-dosa umat. Sebab hal itu telah dilakukanNya satu kali untuk selama-lamanya ketika Ia mempersembahkan diriNya sendiri sebagai kurban. Hukum telah menetapkan manusia yang lemah menjadi imam-imam agung. Tetapi sumpah yang diucapkan sesudah hukum, menetapkan Putera sebagai imam agung yang sempurna untuk selama-lamanya. Pendek kata, kita mempunyai seorang imam agung yang duduk di sebelah kanan takhta Allah yang mahamulia di surga. Ia menjalankan ibadat di tempat Kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Allah dan bukan oleh manusia. Sebab setiap imam agung ditetapkan untuk menyampaikan kurban dan persembahan. Karena itu Yesus harus mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia berada di dunia , pastilah Ia tidak menjabat imam, karena di sini sudah ada orang-orang yang mempersembahkan kurban menurut hukum Taurat. Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di surga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah suci: “Ingatlah”, demikian firman Tuhan, “ bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung”. Tetapi sekarang Kristus mendapat suatu jabatan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Demikianlah sabda Tuhan. *Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm: Ya Tuhan, kini aku datang untuk melakukan kehendakMu.

Bacaan Injil Mrk 3:7-12
“Roh-roh jahat berteriak : Engkaulah Putera Allah”
Inilah Injil Yesus Kristus, Karangan Markus:

Pada waktu itu Yesus menyingkir ke pantai danau bersama dengan murid-murid-Nya. Banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya, karena mendengar apa yang dilakukan-Nya. Yesus menyuruh murid-murid menyediakan sebuah perahu bagi-Nya jangan sampai orang banyak itu menghampiri Dia. Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakkan hendak menjamah Dia. Ketika roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: “Engkaulah Putera Allah”. Tetapi dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
Kotbah:

Jumat, 23 Januari 2009
Bacaan I Ibr 8: 6-13

“Kristus menjadi pengantara
dari perjanjian yang lebih mulia.”
Pembacaan dari surat kepada orang Ibrani :
Kini Kristus mendapat suatu jabatan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama tidak tercatat, pasti tidak akan diusahakan perjanjian yang kedua. Sebab Allah menegur mereka ketika Ia berfirman: “Akan datang masanya, Aku akan mengikat perjanjian baru dengan keluarga Israel dan keluarga Yehuda. Bukan seperti perjanjian yang telah Kuikat dengan leluhur mereka, ketika Aku membimbing mereka dan menghantar mereka ke luar dari negeri Mesir. Perjanjian itu sudah mereka ingkari, sehingga Aku menolak mereka”, demikianlah firman Tuhan. “Tetapi perjanjian yang akan Kuadakan dengan keluarga Israel ialah: Aku akan menempatkan hukumKu dalam batin mereka, dan akan menulisnya dalam hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu. Maka tidak perlu lagi seseorangpun mengajar sesama atau saudaranya dengan berkata: ‘Kenallah Tuhan’, karena mereka semua mengenal Aku dari yang terkecil sampai yang terbesar. Sebab Aku akan mengampuni kejahatan mereka, dan dosa mereka tidak akan Kuingat lagi”. Jadi Allah berbicara tentang perjanjian baru. Dengan demikian Ia menguatkan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, tak lama lagi akan musnah.
DemikianlahsabdaTuhan. *Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm: Kasih dan kesetiaan akan bertemu.

Bacaan Injil Mrk 3 : 13-19
“Yesus memanggil kedua belas rasul.”
Inilah Injil Yesus Kristus karangan Markus :

Pada suatu hari Yesus naik ke atas sebuah bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendakiNya dan merekapun datang kepadaNya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus sebagai pewarta Injil. Mereka diberi kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkanNya itu, ialah Simon, yang diberinya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberiNya nama Boanerges yang berarti anak guntur. Selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfesus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
Demikianlah sabda Tuhan.
Kotbah:

Sabtu, 24 Januari 2009 Pw. St. Fransiskus dr Sales, Uskp PujG.
Bacaan I Ibr 9:2-3,11-14

“Kristus masuk ke dalam kemah kudus
dengan mengurbankan darahNya sendiri.”
Pembacaan dari surat Ibrani :

Dalam kemah perjanjian, di bagian yang paling depan terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang mahakudus.
Kristus datang sebagai imam agung untuk mengurus keselamatan kita. Ia telah masuk ke dalam tempat Kudus melalui kemah yang lebih besar dan lebih sempurna yang bukan buatan tangan manusia dan yang tidak termasuk ciptaan ini. Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat Kudus itu dengan membawa bukan darah domba jantan atau anak sapi, melainkan darahNya sendiri. Dengan demikian Ia telah memperoleh tebusan abadi. Darah domba jantan atau sapi, ataupun percikan abu anak sapi sudah dapat menyucikan orang-orang najis secara lahir. Kalau demikian, betapa lebih lagi darah Kristus dapat menyucikan hati nurani kita dari pekerjaan-pekerjaan yang membawa maut, untuk mengabdi kepada Allah yang hidup.
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Allah telah naik diiringi sorak-sorai,
Tuhan mengangkasa diringi bunyi sangkakala.

Bacaan Injil Mrk 3:20-21
“Saudara-saudara Yesus tidak percaya kepada-Nya”
Inilah Injil Yesus Kristus karangan Markus :

Sekali terjadi, Yesus bersama murid-muridNya masuk sebuah rumah. Orang banyak berkerumun lagi, sehingga mereka tak sempat makan. Mendengar hal itu, saudara-saudara Yesuspun datang hendak mengambilNya, sebab kata mereka “ Otaknya tidak waras lagi”.
Demikianlah sabda Tuhan
Kotbah:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar