Kamis, 19 Maret 2009

Ekaristi 16 - 21 Maret 2009

Senin, 16 Maret 2009
Bacaan I 2 Raj 5:1-15a
“Banyak orang kusta terdapat di Israel, tetapi yang disembuhkan justru Naaman, seorang Aram”.
Pembacaan dari kitab kedua raja-raja :
Naaman, panglima tentara Aram, sangat dihormati dan dihargai oleh tuannya, raja Aram. Sebab dengan perantaraan dialah Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi Naaman itu sakit kusta. Sekali peristiwa segerombolan orang Aram merampok di daerah Israel dan membawa pulang seorang gadis sebagai tawanan. Ia menjadi pelayan isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: “Sekiranya suami nyonya menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan beliau dari penyakit kusta”. Maka Naaman pergi memberitahukan kepada raja, apa yang dikatakan oleh gadis Israel itu. raja Aram berkata: “Baik, pergilah dan aku akan membuat surat Pengantar bagi raja Israel”.
Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh peti perak dan enam batang emas serta sepuluh potong pakaian pesta. Ia menghadap raja Israel dan menyampaikan surat pengantar yang berbunyi sebagai berikut: ‘Bersama dengan surat ini aku menyuruh Naaman, pegawaiku, menghadap baginda, supaya baginda menyembuhkan dia dari penyakit kusta”. Membaca surat itu, raja Israel amat terkejut dan berkata: “Allahkah aku ini yang dapat mematikan dan menghidupkan? Masakan dia minta, supaya aku menyembuhkan seorang dari penyakit kusta? Jelaslah kiranya, bahwa ia hanya mencari dalih untuk berperang dengan aku”.
Mendengar bahwa raja Israel merasa terancam, nabi Elisa mengirim pesan kepada raja: “Mengapa baginda terkejut? Suruhlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel”. Naaman dengan kuda dan keretanya segera berangkat dan sampai di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang hamba ke luar dengan pesan: “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka engkau akan sembuh dan menjadi bersih”. Tetapi Naaman pergi dengan gusar hati sambil berkata: “Kusangka bahwa nabi itu sendiri akan ke luar dan menyerukan nama Tuhan, Allahnya; bahwa ia akan menjamah lukaku dan dengan demikian menyembuhkan daku! Bukankah sungai Abana dan Parpar di Damsyik lebih manjur dari pada segala sungai di Israel! Bukankah aku dapat mandi di sana untuk menjadi bersih?” maka berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya menghampiri dia sambil berkata: “Bapa seandainya nabi itu menuntut sesuatu yang sukar, bukankah bapa akan melakukannya? Padahal, sekarang ia hanya menyuruh bapa mandi, supaya menjadi bersih”. Lalu turunlah Naaman ke sungai Yordan dan menyelam tujuh kali di dalamnya, seperti yang diperintahkan oleh Elisa. Maka sembuh dan bersihlah ia, dan kulitnya halus kembali seperti kulit seorang bayi. Segera Naaman serta rombongannya kembali kepada Elisa. Ia menghadap Elisa dan berkata: “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh dunia tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya hadiah dari hambamu ini!”
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup.
Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

Bacaan Injil Luk 4:24-30
“ Seperti Elia dan Elisa, Yesuspun diutus bukan hanya kepada orang Yahudi”.

Inilah Injil Yesus Kristus karangan Lukas :
Pada waktu itu Yesus mengajar dalam rumah ibadat di Nazaret: “Sungguh, tak ada Nabi yang dihormati di negeri asalNya sendiri. Perhatikanlah hal ini: di zaman Elia, ketika langit tertutup selama tiga Tuhan dan enam bulan, dan kelaparan hebat berkecamuk di seluruh negeri, terdapat banyak janda di Israel. Elia tidak diutus kepada salah seorang dari mereka, tetapi kepada janda di Sarfat, di wilayah Sidon. Dalam masa Elisa, terdapatlah banyak orang kusta di Israel. Tetapi tak seorang dari mereka dibersihkan selain dari Naaman, orang Siria itu”. mendengar itu, sangat marahlah orang dalam rumah ibadat itu. mereka bangun dan mengusir Yesus ke luar kota sampai ke tebing gunung tempat kota mereka terletak. Mereka hendak mencampakkan Dia ke dalam jurang. Tetapi Yesus berjalan lewat di tengah-tengah mereka, lalu pergi dari situ.
Demikianlah Injil Tuhan.

Selasa, 17 Maret 2009
Bacaan I Dan 3:25.34-43
“Terimalah hati kami yang remuk redam.”

Pembacaan dari Kitab nabi Daniel :
Pada waktu itu Azarya berdiri di tengah-tengah tanur api dan berdoa sebagai berikut: “Ya Allah, janganlah kami Kautolak untuk selamanya, janganlah Kaubatalkan perjanjianMu. Janganlah Kautarik kembali belas kasihanMu demi Abraham, sahabat-Mu, demi Ishak, hambaMu, dan demi Israel, orang suciMu. Kepada merekalah telah Kaujanjikan keturunan sebanyak bintang di langit, sebanyak pasir di pantai laut, Aduh, Tuhan, kami menjadi lebih kecil dari pada segala bangsa, kami direndahkan di seluruh bumi karena dosa kami. Dewasa ini tak ada lagi pemimpin, nabi ataupun penguasa, tiada lagi kurban bakar, kurban sembelihan, persembahan ataupun dupa. Bahkan tempat untuk buah bungaranpun tiada lagi, sehingga kami tidak dapat memperoleh belas kasihanMu. Namun terimalah hati kami yang remuk redam bagikan kurban domba dan lembu, bagaikan ribuan anak domba yang tambun, Demikianpun terimalah persembahan kami hari ini, sebab orang yang berharap kepadaMu takkan dikecewakan. Maka kini kami mengikuti Engkau dengan segenap hati, dan dengan takwa kami mencari wajahMu. Jangan biarkan kami dalam kehinaan, tetapi tunjukkanlah kemurahan hatiMu kepada kami, sesuai dengan cintaMu yang besar. Kerjakan lagi karya yang agung dan bebaskanlah kami, supaya namaMu dimuliakan, ya Tuhan”.
Demikianlah sabda Tuhan .* Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu ya Tuhan.

Bacaan Injil Mat 18:21-35
“Jikalau kamu tidak mengampuni saudaramu, Bapamu tidak akan mengampuni kamu.”

Inilah Injil Yesus Kristus, karangan Matius:
Sekali peristiwa, Petrus mendekati Yesus dan berkata: “Tuan, kalau saudaraku berbuat salah terhadapKu, sampai berapa kalikah harus kuampuni dia? Sampai tujuh kalikah?” Yesus bersabda kepadanya: “Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh. Karena itu, kerajaan Allah seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Tatkala memulai perhitungan itu, dihadapakan kepadanya seorang yang berutang sepuluh ribu talenta. Tetapi sebab ia tak dapat melunaskan utangnya, raja itu menyuruh supaya dia, anak isterinya dan segala harta bendanya dijual untuk melunaskan utangnya. Hamba itu bersujud dan mohon: ‘Tuan,bersabarlah terhadapku, dan seluruh utangku akan kulunaskan’. Raja itu berkasihan akan hambanya; hamba itu dilepaskan dan seluruh utangya dihapus. Akan tetapi, tatkala hamba itu ke luar, ia bertemu dengan seorang kawannya, yang berutang padanya seratus dinar. Ia memegang dan mencekik kawannya itu, serta berkata; “bayarlah utangmu!’ lalu bersujudlah kawannya itu dan mohon: bersabarlah terhadapku, seluruh utangku akan kulunaskan’. Tetapi ia menolak dan memasukkan kawannya ke dalam penjara hingga utangnya dilunaskan. Melihat kejadian itu, kawan-kawannya merasa sangat sedih dan melaporkan peristiwa itu kepada raja. Maka raja memanggil hamba itu dan berkata kepadanya: “Hai hamba yang jahat, seluruh utangmu telah kuhapus, karena engkau memintanya. Bukankah sewajarnya engkaupun berkasihan akan sesamamu, seperti aku telah berkasihan akan engkau?” dalam murkanya raja menyerahkan hamba itu kepada algojo-algojo, hingga seluruh utangnya dilunaskan. Demikianpun BapaKu di surga akan bertindak terhadap kamu, jikalu kamu tidak mengampuni saudaramu dengan ikhlas hati.”
Demikianlah Injil Tuhan.

Rabu, 18 Maret 2009
Bacaan I Ul 4:1.5-9
“ Hendaknya kamu melakukan
perintah-perintah Tuhan.”

Pembacaan dari kitab Ulangan:
Musa berkata kepada bangsa Israel; “Kini, hai umat Israel, dengarkanlah perintah-perintah dan hukum-hukum yang kusampaikan kepadamu. Dengan melaksanakannya, engkau akan hidup; engkau akan memasuki dan memiliki tanah yang dijanjikan oleh Tuhan, Allah leluhurmu. Jadi, aku mengajarkan kepadamu perintah-perintah dan hukum-hukum, sebagaimana diperintahkan kepadaku oleh Tuhan Allahku. Kamu harus melaksanakannya di tanah yang akan kamu masuki dan kamu miliki. Hendaknya kamu memelihara dan melakukannya. Maka engkau pandai dan bijaksana di mata bangsa-bangsa. Kalau mereka mendengar tentang segala hukum ini, mereka akan berkata; ‘sungguh, inilah bangsa yang bijaksana, bangsa yang budiman dan agung’. Tak ada bangsa lain sebesar bangsa kita yang mempunyai dewa-dewa demikian dekat seperti Allah kita yang memperhatikan setiap permohonan kita. Bangsa manakah yang sekian masyhur, karena memiliki peraturan dan hukum yang adil seperti yang kunyatakan kepadamu hari ini? Jadi, Jagalah dirimu dan waspadalah, jangan sampai engkau lupa akan segala sesuatu yang kausaksikan dengan mata kepalamu sendiri; jangan sampai hal-hal itu lenyap dari ingatanmu, tetapi hendaknya kauteruskan kepada anak cucumu.
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Megahkanlah Tuhan; hai Yerusalem.

Bacaan Injil Mat 5:17-19
“Siapa yang besar dalam kerajaan Allah?”

Inilah Injil Yesus Kristus karangan Matius :
Yesus berkata kepada murid-muridNya: “jangan kamu kira, bahwa Aku datang untuk membatalkan hukum Taurat atau ajaran para nabi. Sebaliknya, Aku datang untuk menyempurnakannya. Camkanlah apa yang Kukatakan: “selama ada langit dan bumi, satu titikpun dari hukum Taurat takkan di coret, sebelum semuanya terlaksana. Jadi, barang siapa membatalkan salah satu dari semua perintah itu, biar yang terkecil sekalipun, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, dia itulah akan menjadi yang terkecil dalam kerajaan Allah. Sebaliknya, barang siapa mentaati dan mengajarkan semua. Perintah Taurat , dia itulah akan menjadi orang besar dalam kerajaan Allah.
Demikianlah Injil Tuhan.

Kamis, 19 Maret 2009 Hari Raya St. Yosef, Suami SP Maria.
Bacaan I 2 Sam 7:4-5a.12-14a.16
“Tuhan akan memberikan kepada-Nya
takhta Daud bapanya. “

Pembacaan dari kitab ke dua Samuel :
Pada masa itu Tuhan bersabda kepada Natan, “Pergilah kepada Daud, abdi-Ku dan katakanlah kepadanya, ‘Inilah firman Tuhan: Bila hari-hari hidupmu sudah genap, dan engkau dibaringkan bersama leluhurmu sendiri, untuk mengingatkan keturunan yang berasal dari tubuhmu sendri, untuk menggantikan dikau; dan Aku akan menetapkan kerajaanNya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi-ku, dan Aku akan mengkokohkan tahkta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadikan Bapa baginya, dan dia menjadi Putra-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan tetap di hadapan-Ku sampai kekal, dan takhtamu akan kokoh selalu.”
Demikianlah sabda Tuhan. *Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Pada hari ini, kalau kamu mendengar suaraNya,
janganlah bertegar hati.

Bacaan Injil Mat 1:16.18-21.24a
“Yosef berbuat apa yang diperintahkan malaikat Tuhan.”

Inilah Injil Yesus Kristus karangan Matius :
Yakub menurunkan Yosef, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Yesus Kristus lahir, Maria ibuNya telah mengikat janji dengan Yosef. Sebelum mereka berumah tangga, Maria ternyata sudah mengandung karena Roh Kudus. Yosef, suaminya yang lurus hati, tidak mau mempermalukan Maria. Maka direncanakannya untuk menceraikan Maria dengan diam-diam. Ketika ia memikir-mikirkan hal itu, seorang malaikat Tuhan menampakkan diri dalam mimpi dan berkata kepadanya, “Yosef, anak Daud, jangan takut mengambil Maria sebagai isteri. Sebab buah kandungan itu berasal dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan seorang putera, yang harus kauberi nama Yesus, sebab Ia akan menyelamatkan bangsa-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun Yosef berbuat apa yang diperintahkan malaikat Tuhan.
Demikianlah Injil Tuhan.

Jumat, 20 Maret 2009

Bacaan I Hos 14:2-10
“ Kami tidak mau lagi menyembah patung
dengan sebutan dewa.”

Pembacaan dari kitab nabi Hosea :
Inilah firman Tuhan: “Bertobatlah, hai Israel, kepada Tuhan, Allahmu, sebab engkau telah jatuh tergelincir karena kesalahan sendiri. Nyatakanlah penyesalanmu dengan kata-kata yang tulus ikhlas dan bertobatlah kepada Tuhan. berserulah kepada-Nya: ‘Ampunilah segala kesalahan kami, supaya kami menikamati lagi kebahagiaan dan bersyukur kepadaMu. Kami tidak mau lagi mengharapkan keselamatan dari kerajaan Asyur. Kami tidak mau lagi mengandalkan pasukan berkuda. Kami tidak mau lagi menyembah patung dengan sebutan dewa. Sebab hanya padaMulah si yatim piatu menemukan belas kasihan’. Aku akan mengampuni dosa murtad mereka dan menaruh kasih sayang pada mereka. Sebab murkaKu sudah reda. Aku akan menjadi laksana embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan berakar seperti pohon beringin. Ia akan menjadi bagaikan pohon rindang, harum semerbak seperti pohon Zaitun yang berbunga, seperti gunung Libanon di musim semi. Umat Israel akan kembali dan diam dalam naunganKu. Mereka akan menanam gandum dan menghasilkan anggur yang tidak kalah dengan anggur dari Libanon. Hai Efraim, kalau begitu, masihkah engkau mau berurusan dengan berhala-berhala? Akulah yang mendengarkan dan memperhatikan engkau! Akulah pohon kehidupan; dari padaKu engkau mendapat buah. Orang yang bijaksana akan memahami semuanya ini; orang yang budiman akan menyelaminya. Sebab semua jalan Tuhan lurus; orang-orang jujur berjalan di atasnya, tetapi orang-orang berdosa jatuh tergelincir”.
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Akulah Tuhan, Allahmu, dengarkanlah suara-Ku.

Bacaan Injil Mrk 12:28b-34
“Tuhan Allahmu hanya satu; kasihilah Dia.”

Inilah Injil Yesus Kristus karangan Markus :
Pada suatu hari, datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya: “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab: “Perintah yang paling utama ialah: Dengarlah, hai Israel: Tuhan Allahmu hanya satu. Maka hendaklah engkau mengasihi Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap budimu dan dengan segenap tenagamu. Inilah perintah pertama. Dan yang kedua, sama dengan yang pertama ialah: hendaklah engkau mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih besar dari ini”. Ahli Taurat itu menjawab kepada Yesus: “Guru, benar sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Allah hanya satu dan tak ada Allah lain selain Dia. Dan bahwa kita harus mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap budi, dengan segenap jiwa dan dengan segenap tenaga, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Hal ini lebih utama dari pada kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat bahwa orang itu menjawab dengan bijaksana. Maka ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh lagi dari kerajaan Allah”. Dan tak seorangpun berani bertanya lagi kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.

Sabtu, 21 Maret 2009
Bacaan I Hos 6:1-6
“Belas kasihanlah yang Kukehendaki, bukannya kurban.”

Pembacaan dari kitab Nabi Hosea :
Mari kita kembali kepada Tuhan. Dia telah menyiksa, Dia juga akan menyembuhkan luka kita; Dia telah memukul, Dia juga akan membalut bilur kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, dan pada hari ketiga Ia akan membangkitkan kita untuk hidup di hadapanNya. Hendaknya kita dengan rajin belajar mengenal Tuhan. kedatanganNya sudah pasti bagaikan terbitnya fajar. Ia akan datang kepada kita bagaikan hujan deras, laksana hujan musim semi yang menggenangi tanah. “Apa yang akan Kubuat kepadamu, hai Efraim? Apa yang akan Kubuat kepadamu, hai Yehuda? Kasihmu bagaikan kabut pagi, bagaikan embun pagi yang lekas lenyap.
Karena itu, dengan perantaraan para nabi Aku telah mencincang mereka yang meninggalkan Aku. Aku telah membunuh mereka dengan kata-kata mulutKu. Sebab bukanlah kurban sembelihan, bukan pula kurban bakar yang Kusukai, melainkan hati yang mengasihi Aku dan orang yang sungguh mengenal Allah”.
Demikianlah sabda Tuhan. * Lagu Antar Bacaan.
Reff Mzm : Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan.

Bacaan Injil Luk 18:9-14
“Pemungut cukai pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan, sedang Farisi itu tidak “.

Inilah Injil Yesus Kristus karangan Lukas :
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang membanggakan kesuciannya sendiri dan memandang rendah orang lain. “Ada dua orang naik ke kenisah untuk berdoa; yang satu seorang Farisi, dan yang lain seorang pemungut cukai. Farisi itu berdiri tegak dan berdoa dalam hatinya: “Ya Allah, aku bersyukur kepadaMu, karena aku bukan seperti orang lain, yaitu perampok, pendusta, pelacur, dan bukan pula seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu dan memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku’. Tetapi pemungut cukai berdiri jauh dan malahan tak berani menengadah. Sambil menepuk dada ia berkata: ‘Tuhan, kasihanilah aku, orang berdosa ini’. Ketahuilah, orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan , sedangkan yang lain itu tidak. Sebab barang siapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan yang merendahkan dirinya, akan ditinggikan”.
Demikianlah Injil Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar